Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup.
Seiring jalannya pembangunan, dalam upaya memberikan kenyaman dan lingkungan sehat bagi warga kota, Konsep “Green City” dan “Eco City” (kota hijau berwawasan lingkungan) dapat menjadi solusi bagi pelaku pembangunan kota.
Kota hijau (Green City) adalah pengefektifan dan mengefisiensikan sumber daya air dan energi, mengurangi limbah, menerapkan sistem transportasi terpadu, menjamin adanya kesehatan lingkungan, dan mampu mensinergikan lingkungan alami dan buatan, yang berdasarkan perencanaan dan perancangan kota yang berpihak pada prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan (lingkungan, sosial, dan ekonomi). Kota Hijau memiliki delapan unsur dalam hal prosesnya yaitu Green Planning and Desain, Green Community, Green Building, Green Energy, Green Water, Green Transportation, Green Waste, Green Openspace.
Ada 3 hal mendasar yang harus diperhatikan dalam membangun kota berwawasan lingkungan :
1. Aspek Ekonomi: pembangunan harus dapat meningkatkan pendapatan masyarakat,
2. Aspek Sosial: pembangunan di tingkat masyarakat harus memperhatikan kesehatan lingkungan dan masyarakat
3. Aspek Lingkungan: pembangunan harus selalu memikirkan kelestarian lingkungan dan menjauhkan kerusakan lingkungan dan pencemaran.
Adapun karakteristik kota berwawasan lingkungan, yaitu:
- Meminimalkan kerusakan dan pecemaran lingkungan.
- Memperhatikan antara lingkungan fisik dan lingkungan emosi.
- Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara efektif, efisien, dan bijaksana.
- Mendasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan serta memperhatikan moral atau nilai-nilai adat yang dianut dalam masyarakat.
- Bersifat fundamental dan ideal serta berjangka pendek dan panjang.
- Memperluas lapangan dan kesempatan kerja.
- Pemerataan atau keseimbangan kesejahteraan rakyat.
- Pemerataan atau keseimbangan kesejahteraan hidup antaragolongan dan antardaerah.
- Dalam tingkat laju pertumbuhan ekonomi nasional yang tinggi.
- Mempertahankan stabilitas politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan nasional.
Salah satu kota berwawasan lingkungan ialah kota Vancouver di Kanada, karena pada tahun 2005 Kota Vancouver menerapkan strategi green building untuk memastikan bahwa semua bangunan yang dibangun menawarkan kinerja lingkungan dan kesehatan yang lebih baik bagi penghuni dan warga negara. Angin, matahari, gelombang dan tidal energi telah digunakan secara luas untuk menjaga kelestarian lingkungan di kota ini. selain itu kota ini juga telah mengembangkan rencana 100 tahun untuk berkelanjutan dalam rangka terus hijau, meskipun kota ini sudah memiliki lebih dari 200 taman.
Adapun karakteristik kota berwawasan lingkungan, yaitu:
- Meminimalkan kerusakan dan pecemaran lingkungan.
- Memperhatikan antara lingkungan fisik dan lingkungan emosi.
- Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara efektif, efisien, dan bijaksana.
- Mendasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan serta memperhatikan moral atau nilai-nilai adat yang dianut dalam masyarakat.
- Bersifat fundamental dan ideal serta berjangka pendek dan panjang.
- Memperluas lapangan dan kesempatan kerja.
- Pemerataan atau keseimbangan kesejahteraan rakyat.
- Pemerataan atau keseimbangan kesejahteraan hidup antaragolongan dan antardaerah.
- Dalam tingkat laju pertumbuhan ekonomi nasional yang tinggi.
- Mempertahankan stabilitas politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan nasional.
Salah satu kota berwawasan lingkungan ialah kota Vancouver di Kanada, karena pada tahun 2005 Kota Vancouver menerapkan strategi green building untuk memastikan bahwa semua bangunan yang dibangun menawarkan kinerja lingkungan dan kesehatan yang lebih baik bagi penghuni dan warga negara. Angin, matahari, gelombang dan tidal energi telah digunakan secara luas untuk menjaga kelestarian lingkungan di kota ini. selain itu kota ini juga telah mengembangkan rencana 100 tahun untuk berkelanjutan dalam rangka terus hijau, meskipun kota ini sudah memiliki lebih dari 200 taman.
Kota ini berencana untuk mengurangi emisi rumah kaca ke tingkat 20% lebih rendah dibandingkan yang dilaporkan pada tahun 1990 selama pembentukan Protokol Kyoto. Untuk melakukan hal ini, Vancouver berencana untuk berinvestasi untuk pengembangan listrik tenaga angin, matahari , sistem energi gelombang dan pasang surut. Pemerintah bahkan mengusulkan untuk menerapkan teknologi baru seperti compactor sampah bertenaga surya yang dapat menangi lima kali lebih banyak sampah buangan konvensional, sehingga lebih sedikit polusi yang dilepaskan oleh truk sampah di jalan-jalan.